02.07

Misteri Cinta



Katanya, cinta itu perkara mengikuti kata hati, "Ketika sayap-sayapnya merengkuhmu, serahkan dirimu padanya."
Tapi tunggu dulu, jangan mengaku sebagai pecinta sejati kalau nggak tahu apa yang ada di balik cinta.

  1. Yang namanya chemistry atau unsur kimia dalam suatu hubungan ternyata memang ada, loh. Saat merasa tertarik kepada orang lain, tubuh kita akan mengeluarkan zat dopamine, yang bikin kita ngerasa happy, dan zat norepinephrine yang memicu adrenalin sehingga jantung kita berdebar saat kita bertemu dengan gebetan. Perpaduan dari zat tersebut biasanya membuat kita merasa klik saat bertemu si dia. Jangan heran juga kalau pasangan yang baru jadian biasanya betah ngobrol selama berjam-jam akibat eforia yang ditimbulkan zat tersebut.
  2. Ternyata tubuh kita mempunyai aroma khas alami yang bisa 'dideteksi' oleh (calon) pasangan kita. Katanya sih, berkat aroma ini kita bisa langsung jatuh cinta dengan seseorang yang aromanya cocok dengan kita, walaupun sebenarnya dia bukan tipe kita.
  3. Apakah kamu merasa bahagia bersama pasanganmu?Kalau iya, segeralah menikah! Kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh pasangan menikah yang kemudian bercerai adalah karena mereka berpikir bahwa kebahagiaan akan datang setelah mereka menikah dan bukan sebaliknya. Bagaimana kita bisa mengharapkan pernikahan yang bahagia kalau kita sendiri nggak bahagia?
  4. Kata pepatah yang bilang, jodoh biasanya nggak jauh dari kita. Kayaknya memang benar, deh. Biasanya, kita akan mendapatkan pasangan dengan latar belakang pendidikan, lingkungan, kelas sosial, dan pergaulan yang kurang lebih sama dengan kita. Mulai dari teman sekantor, mantan teman kuliah, teman kakak, atau sahabat baik kita sendiri.
  5. Sebelum menikah, kita suka bermimpi kalau pasangan kita akan terus-menerus bersikap romantis seumur hidup. Padahal nih, menurut pengalaman pasangan yang sudah menikah, 'gelora asmara' hanya dirasakan pada 4 tahun pertama pernikahan. Sisanya? Wah, sudah kayak teman, tuh!
  6. Pengalaman membuktikan bahwa kesuksesan hubungan nggak tergantung dari berapa lama kita menjalin hubungan, tapi dari seberapa jauh kita 'bekerja keras' untuk hubungan tersebut.
  7. Hubungan yang langgeng bukan berarti bebas konflik. Menurut penelitian yang dilakuakan di Amerika Serikat terhadap sejumlah pasangan yang sudah menikah, tingkat perceraian tertinggi justru terjadi pada pasangan yang jarang duduk bersama untuk membicarakan dan 'meributkan' masalah mereka. Makanya, ngomong dong, ngomong!
  8. Saat sedang jatuh cinta, biasanya kita menjadi overexcited dan ingin mengerjakan apa pun untuk orang yang kita sayangi. Tapi, jangan lupa, tanggung jawab untuk memelihara 'api cinta' itu, kan, ada pada kedua belah pihak. Berikan juga kesempatan bagi pasangan untuk menunjukkan rasa cintanya.
  9. Cemburu berat dengan mantanya? Atau bete dengan pernyataannya bahwa ia pernah sangat memuja dan mencintai mantan pacarnya itu? Ambil sisi positifnya saja. Orang yang di masa lalunya punya kemampuan mencintai pasangannya dengan sungguh-sungguh, tentu akan bisa melakukannya lagi di masa kini, tentunya bersama kita sebagai pasangannya.